Membuat Trading Forex Menjadi Lebih Mudah

Tampilkan postingan dengan label Metode dan Strategi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metode dan Strategi. Tampilkan semua postingan

Trading Forex Di Time Frame M1

Trading Forex Di Time Frame M1 - Time Frame trading forex merupakan satuan waktu yang ada di software trading (MetaTrader), yang digunakan untuk melihat pergerakan grafik dari pembukaan hingga penutupan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Dari beberapa kerangka waktu yang ada, M1 atau jangka waktu 1 menit merupakan time frame favorit bagi para trader forex yang menyukai teknik scalping, dan juga sangat disukai oleh para trader forex pemula.

Menggunakan time frame M1 untuk membuka transaksi trading biasanya hanya dilakukan oleh para trader forex yang sudah terlatih dengan baik dan berpengalaman. Namun begitu, Anda masih tetap bisa menggunakan time frame M1, asalkan tidak menentukan target profit yang terlalu besar, cukup hanya 5 - 10 pip saja atau disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Khusus bagi para trader forex pemula yang ingin mencoba trading di Time Frame M1, Anda bisa menggunakan strategi dibawah ini dan lihat apa yang bisa Anda lakukan !

Indikator yang dipasang
1. Moving Average
- Period :  5, Shift : 0, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical Price (HLC/3) - Merah.
- Period :  8, Shift : 0, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical Price (HLC/3) - Aqua.
- Period :10, Shift : 1, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical Price (HLC/3) - Kuning.
- Period :26, Shift : 0, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical Price (HLC/3) - Biru.
2. MACD Colored Histogram
- Input : fast=8, slow=17, signal=9
3. RSI
- RSI Period : 16
4. CCI
- CCI Period : 16

Pair : EUR/USD
trading di time frame m1

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan jika ingin trading di time frame M1
- Jangan trading saat berita ekonomi (high impact) dirilis, Anda bisa panik.
- Jangan banyak membuka transaksi trading, Anda bisa emosi.
- Jangan jadikan sebagai patokan tren, Anda akan salah posisi.

Buka chart Anda menjadi dua window misalnya time frame M1 dan time frame M15. Time frame M1 untuk eksekusi dan time frame M15 untuk melihat tren yang sedang berlangsung.

Baca artikel : 

Trading di time frame M1 memiliki tantangan tersendiri, silahkan pelajari dengan akun demo Anda hingga Anda tahu apa yang harus Anda lakukan. Semoga bermanfaat.

Belajar Mencermati Analisa Teknikal

Belajar Mencermati Analisa Teknikal - Ketika Anda ingin melakukan transaksi (open posisi) dalam trading forex, tentu sebelumnya Anda akan memprediksi kemana arah pergerakan harga (tren). Salah satu cara untuk memprediksi arah pergerakan harga adalah dengan menggunakan bantuan indikator teknikal atau yang umum disebut sebagai analisa teknikal.

Analisa teknikal umumnya akan melibatkan beberapa indikator yang telah di setting dan di atur sedemikian rupa sehingga mempermudah seorang trader dalam mengambil sebuah keputusan transaksi trading. Bagi Anda yang baru belajar trading forex, coba pelajari analisa teknikal yang akan diuraikan dibawah ini secara cermat, Anda akan tahu apa yang harus dilakukan :

Indikator-indikator yang digunakan :
1. Moving Average
- Period : 20, Shift : 0, MA method : Simple, Apply to : Close - Biru
- Period : 10, Shift : 1, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical price (HLC/3) - Kuning
- Period : 8, Shift : 0, MA method : Linear Weighted, Apply to : Typical price (HLC/3) - Merah
- Input : fast = 8, slow = 17, signal : 9
- PeriodIndicator : 20, ShiftIndicator : 0, Deviation Indicator : 1.0, AppledPrice : Close price
4. CCI
- CCI Period : 16

Pair : EURUSD
Time Frame : H1


Perhatikan dengan baik dan cermati pergerakan harga (tren) yang terjadi dari setiap kondisi dan perubahan masing-masing indikator, Anda akan tahu kapan saatnya buy dan sell.

Sabar dan buka posisi transaksi (buy/sell) Anda pada saat yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan trading forex Anda. Semoga bermanfaat.

Strategi Trading Untuk Time Frame Jangka Pendek

Strategi Trading Untuk Time Frame Jangka Pendek - Beberapa trader lebih suka trading dengan time frame jangka panjang. Dengan pilihan ini, mereka tidak harus memeriksa posisi lebih dari sekali dalam sehari, sehingga akan memiliki lebih banyak waktu untuk membuat keputusan akhir. Akan tetapi, jika Anda lebih memilih untuk menjadi trader yang lebih agresif dan menghasilkan uang setiap harinya, maka Anda bisa mencoba untuk trading pada grafik H1 dan H4. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan strategi-strategi terpopuler untuk gaya trading seperti ini.

Keuntungan dan kerugian trading pada time frame yang lebih kecil

Trading pada time frame intraday memiliki beberapa pro dan kontra. Beberapa keuntungannya adalah tekanan terhadap deposit investor yang lebih rendah dan peluang meraih profit yang lebih lebar seiring dengan peningkatan jumlah posisi terbuka.


Adapun beberapa kerugian trading pada H1 dan H4 adalah yang pertama, tentu saja banyaknya jumlah waktu yang dibutuhkan di depan platform trading. Belum lagi tekanan emosional yang lebih tinggi saat trading pada time frame yang lebih kecil. Jadi, strategi untuk trading intraday harus dibuat sesederhana mungkin dalam penggunaannya, tapi tetap efektif.

Strategi untuk trading pada grafik H1

Untuk strategi trading berikut, Anda dianjurkan menerapkan beberapa moving average.

1. Exponential moving average berperiode 38 dan 48 (berwarna cokelat).
2. Linear weighted moving average berperiode 5 dan 8 (berwarna ungu).

Aturannya sederhana. Ketika linear weighted MA memotong exponential MA terbalik, maka mensinyalir pembukaan posisi jual (short). Sebaliknya, ketika linear weighted MA memotong exponential MA dari bawah ke atas — pembukaan posisi beli (long). Sinyal akan lebih kuat jika jarak antara dua linear weighted MA lebih rendah atau saling memotong. Pada saat yang sama, batang candlestick yang diikuti crossover harus tutup di bawah crossover (jika itu adalah sinyal untuk posisi jual) atau di atas crossover (jika itu adalah sinyal untuk posisi beli).

Anda menutup posisi ketika beberapa garis exponential MA memotong satu sama lain.

Silakan perhatikan contoh berikut !

Pada grafik H1 AUD/USD, MA ungu memotong MA cokelat dari bawah ke atas pada 1 November. Kita menunggu candlestick tutup di atas MA dan level konsolidasi sebelumnya. Selanjutnya, kita menunggu candlestick berikutnya dan membuka posisi beli pada harga penutupannya di 0.7131. Stop loss kita berada di bawah level konsolidasi di 0.7047. Kita menunggu MA cokelat saling memotong di 0.7242. Kita menghasilkan 111 pip (0.7242-0.7131).

strategi trading time frame h1

Strategi untuk trading pada grafik H1 

Strategi yang dijelaskan di bawah ini menggunakan bantuan dua indikator, yaitu MACD dengan pengaturan 12,26,2 dan Commodity Channel Index (CCI) yang berperiode 14.


Anda harus membuka posisi beli ketika
  • CCI memotong batas atas MACD dari bawah ke atas.
  • Ketika ini terjadi, MACD harus ditempatkan lebih tinggi dari level 100. 
Kita menempatkan stop loss di bawah level konsolidasi sebelumnya. Sementara take profit kita tergantung pada price action. Namun, kita harus menutup posisi bila CCI jatuh di bawah level 100.

Mari lihat grafik H1 AUD/USD

Pada 11 Januari kita melihat CCI naik di atas MACD. Kita menunggu candlestick berikutnya dan membuka posisi di 0.7381. Stop loss ditempatkan di bawah level konsolidasi sebelumnya di 0.7326. Kita menutup posisi ketika CCI menguji level 100 terbalik di 0.7508. Hasilnya, kita mendapatkan 127 pip.

strategi trading time frame h1

Kapan Anda harus membuka posisi jual ? 
  • CCI memotong batas bawah MACD dari atas ke bawah.
  • Ketika ini terjadi, MACD harus ditempatkan lebih rendah dari level -100. 
Mari perhatikan contoh posisi jual pada grafik H1 yang sama untuk AUD/USD

CCI memotong MACD terbalik. Kita membuka posisi jual di 0.7160. Stop loss ditempatkan di atas level konsolidasi sebelumnya di 0.7205. Kita menunggu sampai CCI menguji level -100 dan menutup posisi di 0.7069. Kita menghasilkan 91 pip.

strategi trading time frame h1

Baca juga artikel : Penggunaan Time Frame

Kesimpulan Trading pada time frame yang lebih kecil dapat memberikan profit yang lebih cepat. Tapi di sisi lain membutuhkan perhatian lebih banyak, sehingga Anda harus berhati-hati saat trading pada time frame ini. Semoga membantu trading Anda.

Sumber artikel : FBS

Strategi Trading Untuk Pola Head And Shoulders

Strategi Trading Untuk Pola Head And Shoulders - Dalam analisis tehnikal, ada berbagai pola grafik yang berbeda, yang bisa membantu Anda menentukan arah selanjutnya dari harga. Menurut logikanya pola-pola ini dibagi menjadi dua grup besar yaitu pola grafik pembalikan dan meneruskan. Anda bisa mempelajari bagaimana menentukan pola tersebut didalam buku panduan Forex. Didalam artikel ini akan dijelaskan sebuah strategi trading yang sangat dikenal berdasarkan polanya yaitu mengenai pola Head and Shoulders.

Ketika seseorang menyebutkan kata "Head and Shoulders", Anda tentu berpikir bahwa itu adalah sebuah merk shampoo. Jika Anda berpikir begitu, itu artinya Anda masih seorang pemula dalam trading forex. Seorang profesional tentu akan mengetahui bahwa "Head and Shoulders" adalah sebuah pola pembalikan yang sangat terkenal dalam trading forex. Jika anda belum mengetahui bagaimana pola tersebut, perhatikan gambar dibawah ini !

pola head and shoulders

Pola head and shoulders biasanya terjadi di akhir trend naik. Anda bisa dengan mudah menemukannya di timeframe manapun. itu terbentuk dari puncak (shoulders pertama), puncak yang lebih tinggi (head), dan puncak yang lebih rendah (shoulders kedua). Anda bisa menggambar "garis leher"  dengan menggabungkan nilai minimal dari shouldres di kiri dan head. Garis leher tidak boleh horizontal. Itu haruslah sedikit naik atau turun. Ketika sedikit turun, maka pola memberikan sinyal sell yang lebih baik. Jika Anda trading saat trend turun, Anda harus melihat pola pembalikan Head and Shoulders pada grafik. Pola ini kebalikannya dari pola klasik Head and Shoulders dan bisa memberikan sinyal pembalikan Bullish.

Bagaimana Pola Ini Terbentuk ?

Ketika bulls lelah untuk menaiki trend maka harga menjadi kurang bearish tinggi terhadap kondisi pasar saat itu, bear bermain dan mencoba menarik harga ke bawah. Jika harga mencoba trend turun dan kembali naik, maka itu menciptakan shoulders kiri dari pola. Setelah itu, bulls membuat pendekatan terakhir untuk mendorong harga naik lebih tinggi. Itulah bagaimana pola "head" terbentuk. Namun, bulls tidak bisa menahan harga setinggi itu, dan bears membuat harga jatuh kembali untuk menciptakan terusan dari garis leher.

Kadangkala harga bisa naik lagi dengan volume yang lebih kecil dan menguji ulang garis leher. Kenaikan kecil ini menawarkan peluang untuk membuka posisi pendek dengan stop-loss ditempatkan di atas garis leher. Namun situasi ini tidak terjadi setiap saat ketika Head and Shoulders terbentuk. Bears kemudian menarik harga jatuh jauh ke bawah.

Bagaimana Trading Menggunakan Pola Ini ?

Ada beberapa strategi untuk trading menggunakan pola Head and Shoulders. Strategi ini dapat digunakan untuk pasangan mata uang apapun, saham, komoditas dan ditempatkan di timeframe manapun dan juga tidak membutuhkan indikator.

1. Tunggu sampai pola diimplementasikan. Jangan trading sampai pola benar-benar terbentuk.
2. Tunggu candlestick menerobos garis leher ke arah bawah.
3. Tempatkan sell order minimal 3-5 pip dibawah garis leher.
4. Tempatkan stop-loss 3-5 pip diatas garis leher.
5. Target profit biasanya diatur ketika ada perbedaan harga antara head dan garis leher. Kemudian perbedaan ini ditambah dari terobosan ke garis leher untuk menyiapkan target harga di arah bawah. Perhatikan grafik 4 jam untuk USD/JPY, kita bisa lihat pola Head and Shoulders diimplementasikan !

strategi pola head and shoulders

Bulls tidak bisa menahan harga di tingkat 114.54 dan pasangan mata uang turun ke bawah garis leher di 113.56. Kami membuka sell order setelah harga menerobos garis leher, 5 pip dibawah dari 113.51. Kami menempatkan stop-loss 5 pip diatas garis leher di tingkat 113.66. Kemudian kami menghitung tingkat dari take profit kami menggunakan rumus berikut :

114.54 (puncak tertinggi "head") - 113.56 (garis leher) = 0.98

113.640 - 0.98 = 112.66

Sukses, Anda mendapatkan sekitar 100 pip.

Anda juga bisa menggunakan strategi ini untuk pembalikan Head and Shoulders, seperti berikut :

1. Tunggu sampai pola diimplementasikan
2. Tunggu sampai candlestick menerobos garis leher ke arah atas.
3. Tempatkan buy order 3-5 pip diatas garis leher.
4. Tempatkan stop-loss 3-5 dibawah garis leher.
5. Tempatkan target profit sebagai perbedaan antara nilai di paling bawah head dan garis leher.

Pada grafih H4 USD/JPY, kita bisa melihat pola Head and Shoulders. Kita melihat garis leher tidak sempurna, naum itu sedikit naik keatas, dimana berarti sangat mungkin terjadi pembalikan.

strategi pola head and shoulders

Kami menempatkan stop-loss di 1.2653 dan menunggu harga menerobos garis leher. Ketika candlestick terbentuk, kami membuka posisi order long di 1.2663, kemudian kami menghitung take profit :

1.2658 (garis leher) - 1.2528 (head) = 0.0130

1.2658 + 0.0130 = 1.2788

Dengan menggunakan strategi ini maka Anda bisa mendapatkan 130 pip.

Kesimpulan

Pola Head and Shoulders bisa terlihat dengan sangat jelas pada grafik dan memberikan peluang yang bagus untuk menghasilkan profit dari trading dengan resiko yang minimal.

Sumber artikel : FBS

Sistem Trading Tiga Layar

Sistem Trading Tiga Layar - Trader pemula sering mencari alat bantu trading seperti tongkat sihir, yaitu satu indikator yang akan membantu dalam mendapatkan banyak uang. Jika mereka mendapatkan keberuntungan sesaat, maka pasti mereka berpikir bahwa mereka sudah menguasai trading. Namun ketika mereka merugi dan kehilangan uang, maka mereka mulai menyerah terhadap indikator lama mereka dan mulai mencari indikator sihir baru. Faktanya mereka tidak akan menemukannya dan hal itu adalah cara yang salah dalam trading.

Untuk membantu Anda melewati situasi yang memusingkan ini, maka Alexander Elder yaitu seorang pria jenius dari komunitas trader menemukan sebuah sistem trading yang dinamakan "Triple Screen Trading". Sistem ini menggabungkan trend, indikator dengan Oscillator, menyaring kerugian dari masing-masing, dan mempertahankan kekuatannya. Sebuah solusi yang jenius.

Seperti triple screen marker di teknologi medis (sebelum terjun ke dunia trading, Elder bekerja sebagai seorang psikiater), sistem triple screen trading menerapkan beberapa tes unik, atau menyaring setiap keputusan yang akan dibuat dalam trading. Dengan begitu maka Anda bisa meminimalisasi resiko dan menawarkan profit yang lebih besar.

Bagaimana Cara Sistem Ini Bekerja ?

Pertama Anda harus menentukan timeframe untuk trading. Ada tiga trend utama yaitu : long-term (jangka panjang), intermediate (jangka menengah), dan minor (jangka pendek). Robert Rhea, seorang teknisi pasar yang terkenal di tahun 1930 membandingkan trend ini dengan arus pasang gelombang, dan air yang beriak. Dia percaya bahwa trader harus trading sesuai dengan arus pasang dari pasar.(yang mungkin bisa diidentifikasikan pada layar pertama, contohnya di timeframe long-term), ambil keuntungan dari gelombang (diidentifikasikan dengan perubahan intermediate pada pola trading), dan perhatikan riak di sekitarnya (jangan mengabaikan signal trading minor yang diperlihatkan pada layar ketiga).

Baca artikel : Penggunaan Time Frame

Contohnya : jika Anda ingin trading beberapa hari, maka timeframe intermediate Anda akan ditentukan oleh grafik harian. Sementara grafik mingguan akan membantu Anda menentukan long-term trend (gelombang), dan grafik setiap jam bisa membuat Anda menemukan saat yang tepat untuk membuka order. Anda bisa menemukan kombinasi yang tepat dari timeframe yang bisa Anda gunakan lewat tabel di bawah ini :


Layar Pertama

Setelah Anda memilih timeframe, Anda dapat terjun ke dalamnya untuk mengungkap pola trading. Mulailah dengan menganalisa grafik jangka panjang untuk menentukan trend dominan. Gunakan indikator trend berikut : 13-periode eksponensial moving average. Jika garis bergerak kebawah itu adalah downtrend, jika naik itu adalah uptrend. Anda juga bisa menambahkan MACD untuk konfirmasi. Lihat kemiringan MACD-Histogram. Ketika kolom meningkat, bulls mengontrol pasar. Sebaliknya, ketika menurun maka mengidentifikasikan downtrend.

Ingat aturan penting : selama uptrend, maka Anda mebuka order BELI, dan selama downtrend, maka Anda membuka order JUAL.



Layar Kedua

Jangka waktu layar kedua membantu mengidentifikasi gelombang yang melawan arus. Secara singkat, jika trend mingguan turun, Anda perlu mengoreksi naik pada grafik harian dan mengambil momen saat koreksi ini selesai dan keseluruhan downtrend berlanjut kembali.

Disini gunakan Oscillator untuk menentukan penyimpangan dari trend mingguan. Tugas Anda adalah hanya menemukan sinyal harian yang mengarah ke arah trand mingguan yang dominan.

Misalnya, jika trend mingguan negatif maka Anda harus mempertimbangkan sinyal jual dari Oscillator harian dan mengabaikan sinyal beli mereka. Untuk melakukannya Anda dapat menggunakan Stochastic Oscillator. Ketika EMA 13 dan MACD mingguan turun, carilah momen ketika Stochastic Oscillator harian meninggalkan area overbought dan mulai turun di bawah 70. Ini akan menjadi sinyal jual. Atau, ketika MACD mingguan naik, carilah situasi ketika Stochastic harian keluar dari area overbought dan naik di atas 30. Ini akan menjadi sinyal beli.

Layar Ketiga

Layar ketiga digunakan untuk menentukan titik masuk. Layar ketiga tidak memerlukan alat teknis apapun. Ini membantu untuk memasuki pasar setelah layar pertama dan kedua memberikan sinyal untuk membeli atau menjual. Untuk menentukan titik masuk dengan tepat, gunakan teknik yang disebut trailing.


Ketika trend mingguan turun dan trend harian berubah dari trend naik menjadi trend turun, Anda masuk ke layar ketiga/jangka waktu Anda. Ketika Anda membuka grafik ketiga, Anda jangan segera memasuki pasar tetapi gunakanlah pending order. Tempatkan order Sell Stop 1-2 pips di bawah harga terendah dari candlestick sebelumnya. Ini akan membantu Anda menangkap penerobosan ke bawah. Ditambah lagi jika pasar berubah arah sebelum Anda membuka trading, Anda akan aman dari trading yang buruk. Jika pasangan mata uang tersebut naik tanpa menyentuh order Anda (posisi JUAL tidak terbuka), pindahkan Stop Sell Anda ke 1-2 pips di bawah candlestick berikutnya. Ketika trading Anda akhirnya terbuka, tempatkan Stop Loss 1-2 pips di atas nilai tertinggi 2 candle terakhir.

Taktik yang sama tetapi dengan tindakan yang berlawanan harus diterapkan ketika trend dominan meningkat. Dengan menggunakan strategi Elder yang dijelaskan dalam artikel ini, Anda akan terlindung dengan baik dari resiko kerugian (resiko tertipu oleh sinyal trading palsu) dan pada saat yang sama, Anda akan dapat menghasilkan lebih banyak profit (dengan bantuan indikator dan Oscillator Anda tidak akan kehilangan profit Anda). Semoga bermanfaat.

Sumber artikel : FBS

Strategi Trading Forex Archer

Strategi Trading Forex Archer - Salah satu fungsi dari strategi trading adalah agar seorang trader dapat mengetahui posisi transaksi mana yang harus dibuka, apakah buy atau sell. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang trader didalam menggunakan sebuah strategi adalah tidak disiplin mengikuti aturan dari setiap indikator teknikal yang digunakannya, sehingga hasil dari transaksi trading yang dilakukannya adalah sering Loss.

Strategi berikut paling sesuai untuk mereka yang menyukai trading dengan indikator. Ini adalah strategi favorit yang mudah digunakan dan mudah diingat. Anda akan melihat sendiri :

Pasangan Mata Uang
- EUR/USD dan pasangan utama lainnya

Indikator yang digunakan
1. EMA - periode 86
2. EMA - periode 21
3. Momentum - periode 8 dan level tambahan 100
4. Heiken Ashi (grafik rata-rata dalam bahasa Jepang) - indikator yang digunakan bersamaan dengan grafik candlestick untuk identifikasi tren dan prediksi harga. Hanya untuk Anda ingat, saya akan secara singkat menggambarkan sinyal utamanya. Ada 5 sinyal utama : lilin hijau tanpa bayangan lebih panjang yang menunjukan tren naik yang solid (momen terbaik untuk membeli), satu lilin dengan tubuh kecil yang dikelilingi bayang-bayang atas dan bawah adalah sinyal pembalikan tren, candlestick merah menunjukan tren turun (biasanya digunakan untuk membuka posisi sell dan keluar dari posisi buy), lilin merah tanpa bayangan bagian atas merupakan indikasi adanya tren turun yang kuat.
5. Stochastic Oscillator - dengan setting 8-3-3 dan level tambahan 40-80

Untuk Membeli (Buy)
1. EMA-21 harus melewati EMA-86 dari bawah ke atas, itu juga harus diatas EMA-86.
2. Indikator Momentum harus berada diatas level 100.
3. Stochastic Oscillator harus berada diatas level 40 (berada diatas level tambahan).
4. Indikator Heiken Ashi harus membentuk lilin hijau.
5. Semua sinyal yang tercantum diatas harus muncul pada saat yang sama.
6. Open posisi dilakukan pada saat pembukaan lilin berikutnya.
7. Stop-Loss = 50 pip.
8. Take profit = 100 pip.

strategi trading forex archer

Untuk Menjual (Sell)
1. EMA-21 harus melewati EMA-86 dari atas ke bawah, itu juga harus dibawah EMA-86.
2. Indikator Momentum harus berada dibawah level 100.
3. Stochastic Oscillator harus berada dibawah level 80 (berada dibawah level tambahan).
4. Indikator Heiken Ashi harus membentuk lilin merah.
5. Semua sinyal yang tercantum diatas harus muncul pada saat yang sama.
6. Open posisi dilakukan pada saat pembukaan lilin berikutnya.
7. Stop-Loss = 50 pip.
8. Take profit = 100 pip.

strategi trading forex archer

Demikian Strategi Trading Forex Archer yang dapat Anda gunakan untuk trading Anda. Ikuti aturannya dengan disiplin agar hasilnya profit. Semoga bermanfaat.

Sumber artikel : FBS

Teknik Trading Renko Chart + Candlesticks

Teknik Trading Renko Chart + Candlesticks - Teknik trading merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh seorang trader untuk menganalisa dan membuat keputusan transaksi trading. Banyak model dan bentuk teknik trading yang digunakan oleh seorang trader forex, salah satunya adalah dengan memanfaatkan Candlestick Chart. Selain Candlestick, ada bentuk tampilan Chart lainnya yang juga digunakan oleh trader forex yaitu Renko Chart. Kedua tampilan chart ini menjadi populer karena dapat mempermudah para trader dalam melakukan analisa.

Bagi para trader forex pemula yang tertarik dengan tampilan chart candlestick dan juga renko kemudian ingin menggunakan keduanya sebagai bentuk teknik trading dalam melakukan analisa, caranya adalah dengan menampilkan keduanya didalam Metatrader Anda seperti berikut :

teknik trading renko dan candlestik

Indikator Untuk Renko Chart 

1. Moving Average
- Linear Weighted = Period : 10, Shift : 1, Apply to : Typical Price (HLC/3)
- Simple = Period : 5, Shift : 0, Apply to : Typical Price (HLC/3)
- Simple = Period : 3, Shift : 0, Apply to : Typical Price (HLC/3)
2. MACD Alert
- FastEMA  : 13
- SlowEMA : 17
- SignalSMA : 5
3. Stochastic Oscillator
- K Period : 20
- D Period : 2
- Slowing : 3

Indikator Untuk Candlesticks Chart 

1. Moving Average
- Linear Weighted : Period : 49, Shift : 0, Apply to : Typical Price (HLC/3)
- Linear Weighted : Period : 23, Shift : 0, Apply to : Typical Price (HLC/3)
- Linear Weighted : Period : 10, Shift : 0, Apply to : Typical Price (HLC/3)
2. MACD Alert
- FastEMA : 13
- SlowEMA : 17
- SignalSMA : 9
3 Trend (iTrend)
- Default

Silahkan Anda pelajari sendiri bagaimana cara membuka posisi (Buy/Sell). Untuk pasangan mata uang, silahkan gunakan pasangan mata uang yang Anda tradingkan, begitu juga dengan time frame. Anda juga dapat menggunakan indikator lain sesuai keinginan Anda.


Demikian Teknik Trading Renko Chart + Candlesticks yang bisa digunakan untuk kepentingan analisa trading forex Anda. Semoga bermanfaat.

Belajar Forex Dari Raghee Horner

Belajar Forex Dari Raghee Horner - Raghee Horner merupakan salah satu trader forex wanita sukses. Lahir di Amerika pada tahun 1971, ia memulai trading pada usia 17 tahun saat masih dibangku SMA dan terus berlanjut hingga lulus perguruan tinggi sebagai full time trader. Selain sebagai seorang trader, Raghee juga adalah seorang penulis. Buku yang telah diterbitkan dan menjadi populer yaitu : Thirty Days of Forex Trading, Forex Trading for Maximum Profit dan Forex on Five Hours a Week. Selain menulis, ia juga sering menjadi pembicara di banyak seminar.

Raghee Horner mengkhususkan dirinya sebagai trader Intraday dan ia juga membantu banyak trader menyederhanakan trading mereka. Raghee memulai karirnya sebagai trader futures dan kemudian menjadi trader sukses di pasar forex. Untuk memperoleh profit dalam trading forex, berikut ini beberapa hal yang dilakukan Raghee sebelum membuka posisi trading forex :

Memantau Kalender Ekonomi
Sebelum membuka posisi trading, hal yang pertama dilakukan adalah memantau berita-berita penting di kalender ekonomi dan update berita di pasar financial. Raghee mengungkapkan bahwa untuk memantau berita harus secara keseluruhan dengan mengutamakan perhatian pada sesi sebelum berita dirilis, saat berita dirilis dan laporan sesudahnya untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Ia juga selalu mengamati berita untuk jangka waktu mingguan. Dengan rutin memantau kalender ekonomi maka hal itu dapat membantunya mengukur potensi resiko.


Menganalisa Bias Pergerakan Harga
Menempatkan analisa pada time frame harian (D1) merupakan pilihan utama, namun bukan untuk membuka posisi tapi untuk mengetahui psikologi yang mendominasi pasar. Kondisi pasar yang sedang bearish, bullish atau tidak keduanya dapat Anda ketahui dengan memahami sentimen, momentum dan trend. Jika ada bias tertentu dalam trend pergerakan harga, maka lakukan entry jika semua time frame mengkonfirmasi arah pergerakan harga yang sama. Untuk mengikuti bias trend, seorang trader bisa mengamati time frame yang lebih besar.



Mengukur Resiko Setiap Membuka Posisi
Pada umumnya seorang trader hanya memperhitungan resiko dengan membatasinya melalui pemasangan stop-loss, namun tidak memasukan spread sebagai resiko kerugian. Selain spread, biaya menginap juga harus ditambahkan sebagai resiko kerugian. Jika Anda menerapkan trading jangka pendek, maka sebaiknya Anda menghindari trading di broker yang menetapkan spread besar, atau jangan melakukan trading pada saat ada berita ekonomi penting yang akan dirilis karena dapat memicu volatilitas harga yang dapat melebarkan spread.

Raghee Horner telah memiliki pengalaman hampir 30 tahun, tidak hanya sebagai top trader forex wanita tapi juga sebagai master sistem dan teknik trading. Ia juga telah membuktikan kemampuan seorang wanita menjadi trader forex yang sukses.


Demikian Belajar Forex Dari Raghee Horner yang diuraikan secara singkat. Jangan membuka posisi jika Anda tidak mempunyai alasan yang tepat. Semoga bermanfaat.

Cara Menampilkan Indikator Hanya Pada Time Frame Tertentu

Cara Menampilkan Indikator Hanya Pada Time Frame Tertentu - Bagi para trader forex pemula, indikator teknikal merupakan alat bantu transaksi trading yang selalu mereka cari, terutama indikator teknikal yang mampu memberikan signal entry yang akurat. Pada umumnya indikator akan memberikan signal entry yang akurat bila ditampikan pada time frame yang besar, namun ada sebagian trader forex yang memilih indikator tertentu untuk ditampilkan pada time frame kecil.

Bagi Anda yang memiliki beberapa indikator pilihan dan ingin menampilkan masing-masing indikator itu ke dalam time frame yang berbeda guna kepentingan analisa Anda, berikut ini cara menampilkan indikator hanya pada time frame pilhan Anda sendiri :


1. Pilih indikator yang ingin Anda tampilkan pada time frame tertentu.
2. Klik kanan pada indikator tersebut.
3. Selanjutnya, klik "indikator properties".

indikator properties
indikator properties

4. Pada jendela properties indikator, pilih "Visualization".
5. Hilangkan checklist pada kotak "All timeframes".
6. Selanjutnya, pilih/checklist time frame yang Anda inginkan untuk menampilkan indikator.
7. Klik "Ok".

menampilkan indikator di time frame tertentu


Itulah Cara Menampilkan Indikator Hanya Pada Time Frame Tertentu yang dapat Anda lakukan. Dengan menampilkan indikator pada time frame berbeda, maka chart Anda tidak akan terlihat penuh sesak dengan berbagai jenis indikator sehingga dapat memudahkan Anda didalam melakukan analisa dan membuat keputusan transaksi. Semoga bermanfaat.

Artikel Terbaru

Follow Me On Facebook